POTENSI
Hutan
Pendidikan Universitas Hasanuddin sangat strategis dan tepat untuk kegiatan
pengembangan kehutanan, pusat pendidikan, penelitian, pelatihan, dan pelayanan kehutanan
karena 63 km dari Makassar, berada di pinggir jalan propinsi berdekatan dengan
Cagar Alam Karaenta dan Bantimurung, serta dikelilingi oleh desa-desa dimana
sebagian masyarakatnya berinteraksi dengan hutan pendidikan. Dengan demikian,
peninjauan ilmiah ke hutan pendidikan ini dapat dikemas dalam satu paket ekowisata
dengan wisata alam pada kawasan taman nasional Bantimurung Bulusaraung karena Hutan
Pendidikan UNHAS tersebut memiliki potensi fisik, potensi biologi, dan potensi
sosial yang strategis untuk dikelola sebagai
Berbagai
sumber daya alam yang melimpah yaitu berbagai keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa liar dapat kita lihat di Hutan Pendidikan UNHAS yaitu ekosistem hutan pinus
yang sangat indah, berbagai jenis kupu-kupu dan burung, beberapa hewan endemik seperti
babi hitan (Sus celebensis), monyet hitam
Sulawesi (Macaca maura), Kus-Kus (Phalanger ursinus), dan satwa liar
lainnya. Selain itu terdapat beberapa potensi fisik sebagai spot pemandangan
yang dapat memuaskan dan dinikmati oleh pengunjung seperti telaga bidadari, sungai
dan beberapa air terjun. Terdapat lapangan rumput yang luas yang berpotensi
dijadikan camping ground yang lokasinya sangat stategis dan sangat indah
sehingga dapat memuaskan pengunjung
Camping Ground |
KENDALA
Tidak
semua wisatawan tertarik mengunjungi Hutan Pendidikan UNHAS karena untuk
melihat potensinya memerlukan persiapan fisik yang baik sehingga pengunjung
yang berminat menikmatinya merupakan pengunjung yang betul-betul memiliki
keinginan besar belajar tentang lingkungan khususnya tentang sumber daya hutan.
Oleh karena itu perlu adanya strategi pengembangan jalur tracking yang mudah
dilalui oleh pengunjung sehingga peminat ecotourism di Hutan Pendidikan UNHAS ini
semakin bertambah.
Selain
itu pengembangan Hutan Pendidikan UNHAS yang akan dijadikan ekowisata biasanya
mengalami kendala sosial yaitu adanya konflik dengan masyarakat lokal karena
sebagian dari masyarakat awam tidak mengetahui manfaat dari pengembangan
ekowisata.
Hutan Pinus Petak 10 |
PENGEMBANGAN
·
Promosi objek ekowisata masih kurang
sehingga belum banyak yang mengetahui besarnya potensi hutan pendidikan unhas.
Penyebaran pamplet dan iklan-iklan baik dalam bentuk media elektronik maupun
media tulis perlu ditingkatkan
Telaga Bidadari |
·
Pemandu yang masih minim sehingga perlu
ada pelatihan pemandu yang berpotensi sebagai guide ekowisata. Dalam hal ini
sebaiknya warga lokal yang diberdayakan menjadi guide ekowisata karena selain
beberapa dari mereka yang mengetahui lokasi hutan pendidikan unhas juga dapat
meningkatkan pengetahuan warga lokal dengan keterbatasan pendidikan mereka dalam
bidang sains.
·
Untuk dijadikan objek ecotourism,
sebaiknya dibuat jalur-jalur tracking yang menghubungkan spot-spot potensi
hutan pendidikan unhas yang akan dikunjungi dan dinikmati oleh pengunjung.
DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF
Pengembangan
untuk tujuan ekowisata di Hutan Pendidikan UNHAS akan memberi banyak dampak
terhadap manusia dan lingkungan. Salah satu dampak positif dari ekowisata ialah
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Namun, tidak jarang
ekowisata memberi dampak negatif bagi lingkungan. Contohnya ialah kerusakan
ekosistem. Meskipun secara tidak langsung kerusakan bukan disebabkan oleh
ekowisata, namun praktek ekowisata yang tidak bijak juga dapat memberi dampak
kerusakan ekosistem. Kerusakan ekosistem disebabkan oleh berbagai faktor,
contohnya yaitu munculnya gulma karena adanya pembukaan jalur untuk tracking
yang akan sering dilalui oleh pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar