Selasa, 19 April 2016

PENGELOLAAN EKOWISATA HUTAN PENDIDIKAN UNHAS



POTENSI
Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin sangat strategis dan tepat untuk kegiatan pengembangan kehutanan, pusat pendidikan, penelitian, pelatihan, dan pelayanan kehutanan karena 63 km dari Makassar, berada di pinggir jalan propinsi berdekatan dengan Cagar Alam Karaenta dan Bantimurung, serta dikelilingi oleh desa-desa dimana sebagian masyarakatnya berinteraksi dengan hutan pendidikan. Dengan demikian, peninjauan ilmiah ke hutan pendidikan ini dapat dikemas dalam satu paket ekowisata dengan wisata alam pada kawasan taman nasional Bantimurung Bulusaraung karena Hutan Pendidikan UNHAS tersebut memiliki potensi fisik, potensi biologi, dan potensi sosial yang strategis untuk dikelola sebagai
Berbagai sumber daya alam yang melimpah yaitu berbagai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar dapat kita lihat di Hutan Pendidikan UNHAS yaitu ekosistem hutan pinus yang sangat indah, berbagai jenis kupu-kupu dan burung, beberapa hewan endemik seperti babi hitan (Sus celebensis), monyet hitam Sulawesi (Macaca maura), Kus-Kus (Phalanger ursinus), dan satwa liar lainnya. Selain itu terdapat beberapa potensi fisik sebagai spot pemandangan yang dapat memuaskan dan dinikmati oleh pengunjung seperti telaga bidadari, sungai dan beberapa air terjun. Terdapat lapangan rumput yang luas yang berpotensi dijadikan camping ground yang lokasinya sangat stategis dan sangat indah sehingga dapat memuaskan pengunjung
Camping Ground
 KENDALA
Tidak semua wisatawan tertarik mengunjungi Hutan Pendidikan UNHAS karena untuk melihat potensinya memerlukan persiapan fisik yang baik sehingga pengunjung yang berminat menikmatinya merupakan pengunjung yang betul-betul memiliki keinginan besar belajar tentang lingkungan khususnya tentang sumber daya hutan. Oleh karena itu perlu adanya strategi pengembangan jalur tracking yang mudah dilalui oleh pengunjung sehingga peminat ecotourism di Hutan Pendidikan UNHAS ini semakin bertambah.
Selain itu pengembangan Hutan Pendidikan UNHAS yang akan dijadikan ekowisata biasanya mengalami kendala sosial yaitu adanya konflik dengan masyarakat lokal karena sebagian dari masyarakat awam tidak mengetahui manfaat dari pengembangan ekowisata.
Hutan Pinus Petak 10
 PENGEMBANGAN
·        
Telaga Bidadari
Promosi objek ekowisata masih kurang sehingga belum banyak yang mengetahui besarnya potensi hutan pendidikan unhas. Penyebaran pamplet dan iklan-iklan baik dalam bentuk media elektronik maupun media tulis perlu ditingkatkan
·         Pemandu yang masih minim sehingga perlu ada pelatihan pemandu yang berpotensi sebagai guide ekowisata. Dalam hal ini sebaiknya warga lokal yang diberdayakan menjadi guide ekowisata karena selain beberapa dari mereka yang mengetahui lokasi hutan pendidikan unhas juga dapat meningkatkan pengetahuan warga lokal dengan keterbatasan pendidikan mereka dalam bidang sains.
·         Untuk dijadikan objek ecotourism, sebaiknya dibuat jalur-jalur tracking yang menghubungkan spot-spot potensi hutan pendidikan unhas yang akan dikunjungi dan dinikmati oleh pengunjung.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
Pengembangan untuk tujuan ekowisata di Hutan Pendidikan UNHAS akan memberi banyak dampak terhadap manusia dan lingkungan. Salah satu dampak positif dari ekowisata ialah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Namun, tidak jarang ekowisata memberi dampak negatif bagi lingkungan. Contohnya ialah kerusakan ekosistem. Meskipun secara tidak langsung kerusakan bukan disebabkan oleh ekowisata, namun praktek ekowisata yang tidak bijak juga dapat memberi dampak kerusakan ekosistem. Kerusakan ekosistem disebabkan oleh berbagai faktor, contohnya yaitu munculnya gulma karena adanya pembukaan jalur untuk tracking yang akan sering dilalui oleh pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar